Rajawali Foundation Meluncurkan Program Lanjutan untuk Bupati

18 April 2013

Rajawali Foundation Meluncurkan Program Lanjutan untuk Bupati

Rajawali Foundation

JAKARTA – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, menjadi tuan rumah dalam acara, A reception to launch the Rajawali Foundation’s “Leadership Transformation in Indonesia” Program, Kamis (18/4) malam di kediamannya, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

Acara yang dikemas dalam bentuk Gala Dinner ini dihadiri para Bupati dan pejabat daerah yang memperoleh beasiswa dari Rajawali Foundation untuk mengemban studi kebijakan publik di Harvard Kennedy School, AS. Selain itu, ikut datang pejabat Kementerian Dalam Negeri dan undangan penting lainnya bagi Rajawali Foundation. Tak lupa, CEO Rajawali Corpora Peter Sondakh dan seluruh Board of Director Rajawali Corpora ikut bergabung di kediaman Scot Marciel itu.

Kepala Badan Diklat Kemendagri, Harunata, mengatakan program mengirim kepala daerah itu bekerja sama dengan Rajawali Foundation yang sudah menghasilkan alumni sebanyak 40 orang, termasuk perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sejak 2011.

Harunata berharap sepulang pendidikan selama sebulan di AS, mereka bisa tergerak menata sistem pemerintahan dan mempercepat program reformasi birokrasi.

“Bupati dan wali kota mendapat pendidikan agar bisa cepat membuat terobosan program pelayanan yang manfaatnya bisa dirasakan langsung masyarakat,” katanya.

Rencananya, tambah dia, mulai tahun 2014, gubernur akan diikutkan dalam program itu. Hanya saja, khusus untuk progam pendidikan gubernur yang dilakukan selama sepekan.

Pada kesempatan sama, CEO Rajawali Foundation Peter Sondakh mengatakan, pengiriman tahun ini akan diberangkatkan lagi sekitar 20 kepala daerah terpilih yang menjalani pendidikan transformasi kepemimpinan di Harvard Kennedy School.

Kenapa Harvard? Menurut Peter, Harvard dipilih lantaran sudah terkenal sebagai universitas terkemuka di dunia yang mampu mencetak pemimpin berkualitas. “Karena bupati bersentuhan langsung dengan rakyat sehingga mereka dipilih untuk diberi pendidikan kebijakan publik,” jelasnya.

Program ini mendapat sambutan positif dari Dubes AS untuk Indonesia, Scot Marciel. “Di dalam program ini mereka dikirim ke Harvard University untuk melanjutkan studi. Tujuan dari program ini membangun rasa memahami dan meningkatkan kapasitas pejabat di tingkat lokal,” ujarnya.

Menurut Marciel, program ini dapat membangun Indonesia dan mempererat hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.

“Saya yakin dengan program ini akan meningkatkan kinerja para pejabat daerah tersebut,” ucap Marciel.

Program Lanjutan

Untuk memperluas studi lanjutan, Rajawali Foundation bersama Kementerian Dalam Negeri mengembangkan lebih lanjut Program Transformasi Kepemimpinan untuk Indonesia sebagai program pendidikan berkelanjutan selama dua tahun. Program ini diawali ketika para Bupati mengenyam pendidikan dan pelatihan di Harvard Kennedy School, dengan tambahan dua mitra lainnya, yaitu Northwestern University dan Australian National University.

Agung Binantoro, Direktur Rajawali Foundation, menjelaskan tujuan pengembangan ini agar para pemimpin publik, khususnya para Bupati memiliki akses lanjutan terhadap pemahaman lebih mendalam di beberapa bidang kebijakan publik.

“Misalnya, Kebijakan Perencanaan  dan Manajemen Transportasi, Kebijakan Manajemen Keuangan Sektor Publik, dan Kebijakan Tata Kelola Pembangunan Berkelanjutan,” tuturnya.

Modul-modul lanjutan dari program tersebut, lanjut Agung, diharapkan dapat membantu para Bupati menghasilkan kebijakan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat setempat dan berdampak lebih positif bagi daerahnya.

Program Transformasi Kepemimpinan untuk Indonesia ini juga dimaksudkan untuk mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dengan kegiatan penelitian di bidang kebijakan publik tersebut. Langkah ini diyakini dapat memberikan pemahaman lebih besar lagi dari tantangan yang dihadapi daerah saat ini, dan memungkinkan pengambil keputusan untuk mengembangkan kebijakan publik tepat sasaran dan tepat guna.

“Ke depan, seiring dengan perkembangan program, Rajawali Foundation berencana mendirikan Institut Transformasi Kebijakan Publik di Indonesia. Tujuannya memberikan pendidikan dan pelatihan eksekutif, mengadakan program penelitian berbasis tindakan, dan meningkatkan pemahaman terhadap kebijakan publik yang lebih baik,” papar Agung.