
3 Agustus 2018
Rajawali Corpora, Archi Group, Rajawali Televisi
Pagi-pagi sekali menjelang akhir pekan, kawan-kawan dari Rajawali Corpora, Rajawali Televisi dan PT Archi Indonesia nampak segar dan ceria. Waktu belum genap menunjukan pukul 9 pagi, namun rombongan Rajawali Group telah tiba di Griya Elsafan, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Griya Elsafan merupakan rumah penampungan panti asuhan milik sebuah lembaga pelayanan tuna netra Indonesia yang bernama Yayasan Elsafan,
Ini merupakan kunjungan CSR yang kedepannya akan rutin dilakukan tiap 3-6 bulan sekali oleh Rajawali Group dan Unit Bisnisnya ke panti-panti di Jakarta dan di daerah sekitar wilayah usaha Rajawali Group.
Kunjungan kawan-kawan perwakilan dari Rajawali Corpora, Rajawali Televisi dan PT Archi disambut hangat oleh para pengurus dan pembina Yayasan Elsafan. Sementara itu, beberapa adik-adik binaan Elsafan tengah bersiap untuk acara penyambutan di Aula, ada pula anak-anak yang menghampiri rombongan sambil di tuntun kakak pembina untuk berkenalan dengan rombongan Rajawali Group.
Tidak beberapa lama kemudian, kami pun di persilahkan untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan ke dalam Aula Elsafan.
Tuna Netra yang Bertalenta
Ritson Manyonyo, sang penggagas dan salah satu dari tujuh pendiri Yayasan Tuna Netra Elsafan, membuka acara dengan sambutan dan menceritakan sejarah singkat mengenai Yayasan tersebut.
“Elsafan adalah lembaga yang secara khusus melayani, mendidik, membina anak-anak dan individu dengan disabilitas pengelihatan, yang mana saat ini ada sekitar 43 anak yang masih dalam pembinaan kami, diluar jumlah alumni kami,” jelas Ritson.
Beliau juga memperkenalkan seluruh anak asuhan Elsafan, sekaligus tim pengurus, Pembina, dan guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang hadir pada acara kunjungan sosial Rajawali Group.
Anak-anak sangat antusias saat memperkenalkan dirinya masing-masing, sambil berbagi cerita tetang mimpi mereka; ada yang bercita-cita menjadi pengusaha, pendeta, penyanyi, guru, dan lainnya.
Menjadi Penyandang Disabilitas yang Mendunia
Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Artine Utomo, CEO Rajawali Televisi, yang menceritakan kisah sukses seorang tokoh dunia dari Amerika bernama Helen Keller.
Keller adalah orang buta-tuli pertama yang meraih gelar “Bachelor of Arts” dan lulus dengan predikat magna cum laude di Amerika Serikat. Beliau lulus pada usia 24, pada tahun 1904, dari Radcliffe College di kota Cambridge, Massachusetts.
Keller juga menjadi toko inspiratif hingga di anggap layak sebagai penerima Presidential Medal of Freedom, sebuah penghargaan yang diberikan oleh Presiden Amerika Serikat dan merupakan penghargaan sipil tertinggi Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat ke-36, Lyndon B. Johnson, yang memberikan penghargaan tersebut kepada Keller ditahun 1964.
Artine berharap, anak-anak binaan Yayasan Elsafan menjadi bibit-bibit unggul yang kelak akan menjadi tokoh inspiratif yang mendunia seperti Helen Keller dan membawa nama baik Indonesia.
Agus Widodo, Human Resources Department PT Archi Indonesia, juga turut memberikan pesan semangat dalam sambutannya yang mewakili PT Archi Indonesia.
“Dalam keterbatasan, ada kelebihan yang dimiliki kita semua. Oleh karena itu kita harus terus saling menyemangati dan menginspirasi satu sama lainnya,” sambut Agus.
Beberapa anak pun menunjukan bakat mereka dalam bermain musik dan bernyanyi. Salah satunya adalah Mutiara, anak binaan Elsafan yang sudah mengantongi prestasi di perlombaan bernyanyi tingkat internasional di Eropa tahun 2017 lalu.
Merayakan Semangat Kemerdekaan
Di kesempatan kali ini, Mutiara memilih menyanyikan lagu Bendera ciptaan Band Indonesia bernama Cokelat. Lagu ini ia nyanyikan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang akan datang sebetar lagi.
Sebelum mengakhiri acara silaturahmi ini, masing-masing Unit Bisnis dan Rajawali Corpora, yang diwakili oleh Rizki Indra Kusuma, Managing Director Legal RC, secara simbolis menyerahkan sumbangan yang diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar 5 juta rupiah dan bahan pokok makanan; 750 kotak Susu, 1250 botol minuman segar, 40 dus teh hitam, 1200 pack sosis, tepung terigu, gula, dan beras.
Dan sebagai tanda mata dari Yayasan Elsafan, 3 anak binaan menyerahkan sertifikat dan buku berjudul ‘ELSAFAN – Melihat yang Tidak BIsa di Lihat oleh Mata Orang Biasa’ karya Ritson Manyonyo untuk Rajawali Televisi, PT Archi Indonesia, dan Rajawali Corpora.
“Dan akhir kata, kami ucapkan terimakasih banyak untuk keluarga besar Rajawali Group yang terus menerus mendukung Yayasan Elsafan baik dalam bentuk donasi, beasiswa, juga yang tidak kalah penting dukungan moril yang begitu luar biasa,” ucap Ritson.
“Semoga Tuhan senantiasa membalas segala materil dan niat baik Rajawali Group pada kami dengan melipat-gandakan berkat dan kesuksesan perusahaan-perusahaan milik Rajawali Group, dan mengisi hati-hati para insan Rajawali dengan kebahagiaan yang kekal. Amin,” Ritson mengakhiri doa bersamanya.