Lubang Resapan Biopori di Menara Rajawali

12 November 2013

Lubang Resapan Biopori di Menara Rajawali

Rajawali Corpora, BATR, Green Eagle Group

Team Pollution Management Rajawali Corpora bekerja sama dengan pengelola gedung Menara Rajawali pada hari Selasa tanggal 12 November 2013 telah melakukan program pembuatan lubang resapan biopori. Pembuatan lubang biopori dilakukan di area taman samping kanan gerbang keluar Menara Rajawali. Program ini sekaligus untuk mendukung gerakan 1 juta lubang resapan biopori Jakarta yang dicanangkan oleh Global Compact Network Indonesia dan Indonesia Water Mandate Working Group.

Dalam kegiatan ini hadir Team Pollution Management Rajawali Corpora, perwakilan pengelola gedung Menara Rajawali, perwakilan Human Capital Rajawali Corpora, juga perwakilan dari BATR dan GEG. Walaupun jumlah lubang resapan biopori yang dihasilkan tidak sebanding dengan jumlah peserta program karena keterbatasan lahan, namun program ini memberikan pengalaman betapa mudahnya pembuatan lubang biopori. Bahkan beberapa peserta sudah siap-siap meminjam peralatan untuk dilakukan di rumah dan lingkungan masing-masing.

Maraknya pembangunan di perkotaan terlihat dengan berdirinya bangunan-bangunan bertingkat yang tumbuh subur mengalahkan pertumbuhan pepohonan. Areal hijau tempat pepohonan tumbuh menyerap air dan melakukan proses fotosintesis menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan gedung-gedung pencakar langit. Akibatnya pada musim penghujan masalah banjir seolah menjadi momok yang menakutkan.

Selain banjir masalah perkotaan yang lain adalah pengelolaan sampah, dimana produksi sampah perkotaan juga terus meningkat seiring dengan perkembangan kota dan seringkali menjadi masalah pelik dan juga bisa menyebabkan banjir.

Untuk menyiasati berkurangnya daya resap tanah dan terbatasnya daerah resapan, sekarang ini sedang digalakkan mengenai pembuatan lubang biopori. Metode ini sangat simple dan bisa dilakukan oleh semua orang. Secara hukum pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan  No. 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan dimana pada pasal 1 ayat 4 khusus mengatur mengenai lubang resapan biopori.

Biopori didefinisikan sebagai liang (terowongan kecil) di dalam tanah yang dibentuk oleh akar tanaman dan fauna tanah, lubang biopori juga merupakan habitat bagi fauna tanah dan akar tanaman yang juga dapat dihuni oleh mikroorganisme tanah. Dengan memasukkan sampah organic kedalam lubang biopori akan memberikan pakan pada keanekagaman hayati yang ada di dalamnya.

Beberapa keuntungan program lubang resapan biopori :

  1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
  2. Membuat kompos dari sampah organik.
  3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
  4. Mengurangi resiko banjir.
  5. Memaksimalkan peran dan aktifitas flora dan fauna tanah.

Untuk mengetahui teknik pembuatan lubang resapan biopori , anda dapat mendownload materinya pada link Panduan Pembuatan Lubang Resapan Biopori dan alat tersedia untuk dipinjam oleh karyawan di Rajawali Knowledge Café lantai 21, Menara Rajawali.