6 June 2014

Asia Public Policy Forum 2014

Rajawali Foundation

Forum Tahunan untuk Kebijakan Publik yang Keempat diselenggarakan oleh Rajawali Foundation Institute for Asia di Vietnam untuk para Pimpinan dan Pembuat Kebijakan di Bidang Transportasi dan Infrastruktur.

HO CHI MINH CITY (6/6) – Asia Public Policy Forum 2014 (APPF 2014) adalah merupakan forum diskusi tahunan, yang telah diselenggarakan sejak didirikannya Rajawali Foundation Insitute for Asia dan kembali diselenggarakan untuk ke 4 kalinya, oleh Harvard Kennedy School Indonesia Program bekerjasama dengan Fulbright Economics Teaching Program – Vietnam, dengan mengambil tema: “Transportasi Perkotaan dan Penggunaan Lahan di tengah Pesatnya Pertumbuhan Kota-Kota di Asia”.

APPF 2014 berlangsung di Ho Chi Minh City, Vietnam selama dua hari, pada tanggal 5-6 Juni 2014. Sasaran APPF 2014 adalah untuk mempertemukan para pimpinan di tingkat nasional, pemerintah daerah, dan akademisi di Timur dan Asia Tenggara, bersama dengan para akademisi internasional yang terkemuka untuk mencari solusi bersama terhadap tantangan-tanganan yang dihadapi dalam penggunaan lahan dan transportasi di kota-kota Asia sebagai kunci pengembangan ekonomi regional.

Melalui rangkaian panel diskusi yang menyoroti beberapa kota besar di Asia, konferensi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap urbanisasi dan dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang dapat menyediakan pedoman untuk para perencana kota, pimpinan pemerintahan, dan akademisi di Asia, dalam rangka memberi dukungan pada usaha mereka untuk meningkatkan efektifitas pembangunan kota.

Forum dibuka oleh Ben Wilkinson, selaku Direktur Vietnam Program di Harvard Kennedy School, dan Jay Rosengard, selaku Pimpinan Fakultas Harvard Kennedy School Indonesia Program (HKSIP) dan Direktur Akademik Rajawali Foundation Institute for Asia (RFIA) di Ash Center for Democratic Governance and Innovation, Harvard Kennedy School.

Forum dimulai dengan paparan sekilas tentang tren-tren terkini transportasi perkotaan dan penggunaan lahan, dan implikasinya pada kemacetan dan keberlanjutan pembangunan (sustainability). Adapun kilasan mengenai tantangan yang dihadapi masalah transportasi perkotaan di presentasikan oleh Bapak Bambang susantono, PhD, selaku Wakil Menteri dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, dengan fokus “Pembangunan Transportasi Perkotaan di Indonesia: Tantangan Ke Depan”. Sesi dalam forum tersebut dilanjutkan dengan presentasi 3 studi kasus dari beberapa kota di Asia: Bangkok, Ho Chi Minh City, dan Jakarta.

Profesor Danang Parikesit dari Universitas Gadjah Mada, selaku Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, memaparkan materi mengenai “Tantangan dalam Mengatur Tingginya Lonjakan Mobilitas yang Kompleks di Jakarta dan Sekitarnya”. Sesi-sesi lainnya dalam forum yang berlangsung selama 2 hari itu selanjutnya membahas mengenai pengaturan kendaraan pribadi, memperbaiki sistem transportasi publik, penggunaan lahan dan tempat tinggal, tata kelola dan pembiayaan, dan sesi khusus dengan fokus mendorong investasi swasta pada pembangunan perkotaan dan infrastruktur.

Forum ini diperuntukan, terutama adalah untuk pemimpin, pembuat, dan pengambil kebijakan di sektor transportasi di Indonesia. Kontingen Indonesia meliputi Bapak Bambang Susantono (Wakil Menteri Perhubungan Republik Indonesia), Prof. Danang Parikesit (Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia), Bapak Tjokorda Nirarta Samadhi  (Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan/UKP4), Ibu Sinthya Roesli (CEO PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia), Bapak Harun al-Rasyid Lubis (Associate Professor Institute Teknologi Bandung dan Ketua Pusat Kemitraan dan Pendidikan Infrastruktur), Bapak Alvinsyah Muslihun (Profesor Universitas Indonesia), Bapak Wicaksono Sarosa (Direktur Kemitraan untuk Reformasi Pemerintahan), dan lain-lain. Adapun pembicara-pembicara terkemuka lainnya adalah Nguyen Xuan Thanh (Direktur Fulbright Economics Teaching Program di Vietnam), Prof. Jose Antonio Gomes Ibanez (Derek C. Bok Professor dari Harvard University di bidang Perencanaan Perkotaan dan Kebijakan), Prof. Robert Cervero (Ketua Pendidikan Perkotaan dan Professor di University of California, Berkeley di bidang Perencanaan Perkotaan dan Daerah), dan lain-lain.

 Forum ini telah di selenggarakan setiap tahun sejak terbentuknya Rajawali Foundation for Asia (RFIA) pada tahun 2010. APPF pertama kali di selenggarakan pada tahun 2011 di Universitas Indonesia dengan tema “Kebijakan Energi”. Pada tahun 2012, APPF kembali diselenggarakan dengan fokus “Manajemen Bencana Alam” yang diselenggarakan di National University of Singapore (NUS). Pada kali ketiganya, yaitu tahun 2013, Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk APPF dengan mengangkat topik: “Kemiskinan, Kesetaraan, dan Perlindungan Sosial di Asia”.

Pada tahun 2013 ini, APPF turut didukung oleh Pemerintah Indonesia melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), dan juga AUSAID yang turut menjadi sponsor forum tersebut. Hasil diskusi dari forum ini, termasuk juga materi konferensi di terbitkan secara online dan dalam bentuk jurnal internasional.